BPKD Ciamis – Berawal dari keluhan masyarakat yang sangat membutuhkan bantuan dari Pemerintah Kabupaten sesuai pernyataan dari Wakil Bupati Ciamis bahwa masyarakat yang belum menerima bantuan harap bersabar dulu karena Pemerintah Kabupaten akan memberikan bantuan dampak Covid-19 yang tidak tercover dari Dana Desa. Ungkap Hardedi Suharto selaku Jubir Aliansi Gerakan Rakyat Ciamis (ALGERAC). Rabu 27 Mei 2020.
Selain itu, Hardedi Suharto mengatakan bahwa kedatangannya ke Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) Kabupaten Ciamis ingin mengetahui pengalokasian aggaran yang cukup besar untuk penanggulangan Covid-19 melalui Tim Gugus Tugas, namun cukup di sayangkan pihak BPKD mengarahkan untuk minta langsung ke Tim Gugus Tugas Pandemi Covid-19 Kabupaten ujarnya.
Sementara itu Kurniawan selaku Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Ciamis menuturkan ucapan terimaksihnya kepada ALGERAC yang telah melakukan komunikasi dan juga ada kepedulian untuk kebaikan bersama, tuturnya.
Adapun poin yang kami dapatkan ini bagian dari partisipasi dan memang prinsip dari APBD itu sendiri. APBD itu disusun pasti untuk melakukan pencapaian tujuan Pemerintah untuk mensejahterakan masyarakat, akan tetapi dalam mensejahterakan masyarakat juga kita harus baca indikator indikator makronya yang terdiri dari Indikator Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Indikator Inflasi, Indikator PDRB (atas dasar harga Berlaku), Indikator Jumlah Penduduk, Indikator Laju Pertumbuhan Penduduk, Indikator Jumlah Pengangguran, Indikator Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE), Indikator Jumlah Penduduk Miskin dan Kesempatan Kerja dan itu sangat terukur dan teruji dengan metode metode tertentu sehingga Bupati Ciamis menyampaikan ke jajarannya jangan sampai ada masyarakat Kabupaten Ciamis yang kelaparan.
Terkait kebutuhan anggaran yang cukup besar dan diperlukan oleh masyarakat dalam menghadapi krisis di masa pandemi covid 19, Kurniawan juga menjelaskan bahwa BPKD adalah bagian dari TAPD dan TAPD itu diantaranya membuat perencanaan penganggaran.
Kalau melihat kebutuhan, memang sangat jelas besar dan juga ada kerawanan sosial, tapi untuk membangun Alhamdulillah karena APBD itu hanya stimulan saja dan pembangunan itu bisa dengan Top Down, Bottom Up, Teknokratik dan juga Partisipasi.
Makanya kekuatan kita sebetulnya adalah partisipasi (gotong royong) dan itu bisa menjadikan ketahanan pangan dan ketahanan ekonomi yang luar biasa, jelasnya. (saktimedianews.id – BPKD01)